RSUD Dr. Harjono Ponorogo

Rumah Sakit Umum Unit Swadana Prof. Dr. M. Harjono S, Sp.OG Kabupaten Ponorogo merupakan Rumah Sakit rujukan bagi seluruh Puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Ponorogo.Struktur Organisasi

Struktur Organisasi ini sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 13 Tahun 2002 yang dituangkan dalam Keputusan Bupati Ponorogo No 112 Tahun 2003 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo.

Visi :
Rumah Sakit Umum Unit Swadana Prof. Dr. M. Harjono S, Sp.OG Kabupaten Ponorogo harus dapat manjadi Rumah Sakit rujukan bagi sektor pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta di wilayah Kabupaten dan sekitarnya.

Misi :
  • Menyelenggarakan usaha pelayanan kesehatan yang berkualitas, nyaman, aman, dan terjangkau oleh masyarakatKetenagaan
  • Rumah Sakit Umum Unit Swadana Prof. Dr. M. Harjono saat ini memiliki tenaga kerja (PNS) sekitar 250 orang.
  • Rumah Sakit Umum Unit Swadana Prof. Dr. M. Harjono saat ini memiliki tenaga kerja (PNS) sekitar 250 orang.
  • Rumah Sakit Umum Unit Swadana Prof. Dr. M. Harjono saat ini memiliki tenaga kerja (PNS) sekitar 250 orang.
Source : http://www.rsudrharjono.or.id/profil.php

Ponorogo City Center

Ponorogo City Center
Ponorogo City Center

Keinginan Ponorogo untuk menjadi sejajar dengan kabupaten/kota tetangga akan terwijud. Ponorogo in Kabupaten yang elok. Masyarakat Ponorogo yang hidup diatas garis rata-rata begitu besar. Dan mereka harus memanjakan keinginan berbelanja dngan mengunjungi Kabupaten/Kota tetangga.
Hal ini diungkapkan oleh Arif Afandi Dir.PT Wira Jatim 9BUMD milik Pemerintah Prov. Jatim) yang menyampaikan pemaparan di Ruang Bantarangin Kamis 3 Mei 2012. Di atas Tanah seluas 1 ha di Jl.Ir.H.Juanda bekas Nabati Yasa akan dibangun PONOROGO CITY CENTER berlantai 5 yang akan menggandeng Matahari Departemen Store, Hipermart dll. Gedung berlantai 5 ini akan dilengkapi dengan fasilitas Hotel 100 kamar. Dan PT. Wira Jatim berjanji akan Memperkerjakan 97,5 % tenaga Lokal Ponorogo, Produk Lokal bisa masuk, bebas biaya sewa untuk UKM, Discound 30 % untuk Rental Spall di Lantai 3 . Dengan berdirinya Ponorogo Coty Center ini diharapkan bisa menumbuh kembangkan usaha ekonomi kecil menengah, menyediakan lapangan kerja , meningkatkan perhubungan kerja ekonomi masyarakat ponorogo, memposisikan ponorogo sehingga nyaman ditempati menambah PAD Pemda Ponorogo.
Untuk ini Bupati dalam pidatonya menyampaikan akan dikaji ulang penawaran dari PT. Wira Jatim dengan mempertimbangkan Bagaimana dengan pedagang diponorogo akan maju, subur/mati, Bagaimana dengan produk Ponorogo diterima apa tidak bila tidak sesuai dengan standart city center .

Source : http://www.humasponorogo.com

KotaReog.Com

KotaReog.Com | Kota Reog Ponorogo
KotaReog.Com
KOTAREOG.COM adalah media informasi yang saat ini akan hadir berupa Majalah Gratis yang beredar 1 bulan sekali.Majalah Kotareog.Com akan beredar dalam dua versi, versi cetak ( offline ) dan versi Online ( yg bisa di akses nantinya di website resmi kami http://www.kotareog.com/majalah-online dan bisa di unduh (download). KOTAREOG.COM sebagai jembatan bagi semua usaha & bisnis di Ponorogo untuk bisa bersama-sama memaksimalkan potensi daerah sebagai penggerak roda perkembangan di Ponorogo. Mulai dari kaki lima sampai dengan restauran, dari toko, distro outlet dan butik. Dari salon, pengrajin sampai dengan petani. Semoga semua lapisan masyarakat Ponorogo bisa bersama-sama meningkatkan potensi Ponorogo melalui. Usaha kecil menengah dan perusahan bahu membahu mewujudkannya.KOTAREOG.COM hanya sebuah media sebagai jempatan dari seluruh lapisan masyarakat ponorogo khususnya dan Indonesia pada umumnya. Dengan media ini kami mencoba mengangkat nama Ponorogo yang sudah mulai dikenal di dunia Internasional menjadi benar-benar ada dan bisa menjadi bagian ASET PARIWISATA INDONESIA.Semoga berkenan atas hadirnya media KOTAREOG.COM ini.

Source : http://kotareog.com/

Insuri Ponorogo

Insuri Ponorogo
Insuri Ponorogo
Insuri Ponorogo, Dalam rangka melengkapi wadah pendidikan yang dikelola oleh Lembaga Pendidikan Ma'arif melalui badan otonom yang ditugasi Jam'iyah Nahdlatul Ulama (NU) untuk menangani bidang pendidikan merencanakan berdirinya suatu Perguruan Tinggi dibawah naungan NU. Sejak tanggal 17 Mei 1967 tugas tersebut telah direncanakan dengan mendirikan suatu Perguruan Tinggi dibawah naungan NU yang realisasinya dilimpahkan kepada Lembaga Pendidikan Ma'arief Cabang Ponorogo.Usaha untuk merintis berdirinya Perguruan Tinggi NU tersebut akhirnya dapat direalisasi dengan menginduk ke Universitas Nahdlatul Ulama Malang (UNU) dengan surat keputusan dari Rektor UNU Malang No. 205/D/UNU/VIII/68 tanggal 15 September 1968 tentang pengesahan berdirinya Fakultas Tarbiyah Watta’lim UNU Malang di Ponorogo.Pada tanggal 8 November 1968 diadakan upacara peresmian berdirinya Fakultas Tarbiyah Watta’lim UNU Malang di Ponorogo, sedangkan perkuliahannya dimulai pada tanggal 10 Februari 1969 dan untuk sementara menempati ( meminjam ) gedung SMA Negeri , yang berlokasi di Jalan Batoto Katong Ponorogo.Dalam musyarawah kerja penDosens Perguruan Tinggi NU se Jawa Timur dan Jawa Tengah tanggal 24 s/d 25 Juni 1972 maka nama UNU dirubah menjadi Universitas Sunan Giri dengan disingkat UNSURI dan sesuai dengan saran dari Rektor UNSURI Malang dan KOPERTAIS WILAYAH IV di Surabaya maka pada tanggal 20 Agustus 1974 Fakultas Tarbiyah Wattakim Universitas Sunan Giri Ponorogo mengajukan Status Terdaftar dan lepas dari UNSURI Malang . Pada tanggal 27 Desember 974, terbit Surat Keputusan Status TERDAFTAR dari Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor : KEP/D.IV/2229/74 untuk Fakultas Tarbiyah Universitas Sunan Giri Ponorogo.Bersamaan dengan pengajuan status terdaftar sebagai persyaratan Pendirian Perguruan Tinggi Swasta harus berbentuk Badan Pengelola atau Yayasan yang berbadan Hukum. Oleh karena itu NU cabang Ponorogo membentuk suatu Yayasan yang bernama "YAYASAN PERGURUAN TINGGI BATORO KATONG PONOROGO " dengan Akte Notaris RN Sinulinggo.SH. Nomor 17 tanggal 22 Agustus 1974.Selanjutnya dalam upaya meningkatkan kepercayaan kepada masyarakat maka UNSURI Ponorogo berupaya meningkatkan statusnya dari status terdaftar dalam Tingkat Sarjana Muda menjadi status DIAKUI Tingkat Sarjana Muda. Upaya tersebut berhasil dengan keluarnya Keputusan Menteri Agama No. 26 tahun 1978 tanggal 11 Mei 1978 tentang Status DIAKUI bagi Fakultas Tarbiyah Universitas Sunan Giri Ponorogo. Kemuadian untuk memenuhi tuntutan para alumninya yang jumlahnya sudah semakin banyak yang berminat untuk meningkatkan melanjutkan ke Tingkat Doktoral maka pada tahun akademik 1983 - 1984 telah dibuka Tingkat Doktoral . Namun oleh karena status tingkat doktoral yang diajukan tidak terkabul, maka para mahasiswa tingkat doktoral tersebut akhirnya di gabungkan dengan mahasiswa tingkat doktoral Fakultas Tarbiyah UNSURI Surabaya, yang pada tahun 1987 telah lulus 25 mahasiswa Sarjana Lengkap.Mulai tahun akademi 1987 - 1988 tingkat Sarjana Muda dihapuskan dilingkungan Perguruan Tinggi yang dibawah Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta Departemen Agama, sehingga status tersebut secara bertahap juga dihapus dan diubah menjadi jenjang Sarjana Strata 1 (S-1). Demikian juga status dilingkungan Fakultas Tarbiyah Universitas Sunan Giri Ponorogo, mulai tahun akademi 1987-1988 jenjangnya menjadi jenjang Sarjana Strata 1.Bersamaan berubahnya jenjang tersebut dikembangkan pula jumlah Fakultasnya yang semula hanya Fakultas Tarbiyah pada tahun akademik 1987-1988 dikembangkan menjadi 3 Fakultas yaitu Fakutas Tarbiyah, Fakultas Syari'ah dan Fakultas Dakwah,. Oleh karena fakultas yang ada hanya dalam satu disiplin ilmu yaitu ilmu-ilmu agama maka nama lembaga ini diubah menjadi Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo di singkat INSURI Ponorogo (SK Menteri Agama No. 219 Tahun 1988 tanggal 1 Desember 1988) dengan status Terdaftar.Sampai saat ini Fakultas Tarbiyah telah memiliki dua jurusan yaitu jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dan jurusan Pendidikan Bahasa Arab ( PBA) serta satu Program Diploma II Jurusan Pendidikan Dosen Taman Kanak-kanak Islam dan program Khusus Akta IV bagi Sarjana Agama bukan Tarbiyah. Untuk Jurusan PAI sekarang ini telah memiliki status Diakui dan pada tahun 2000 dengan SK BAN PT nomor : 017/BAN-PT/Ak-IV/VII/2000 Tanggal 21 Juli 2000 dinyatakan pula dengan status : TERAKREDITASI nilai B. Untuk Fakultas Dakwah juga dinyatakan dengan status TERAKREDITASI C . Fakultas Syariah perolehan Status Terdaftar masih relatif baru yaitu pada Tahun 2000, dengan jurusan Mu’amalat dan Program Studi Ekonomi Islam.Rektor sebagai pimpinan Institut pada tahun 1988 - 1996 dipegang oleh Drs. H. Adam Basori, tahun 1996 - 1998 Drs. H. Hery Aman Zainuri , tahun 1998 - 2002 Drs. Sugihanto Hasanuddin dan mulai tahun 2002 di jabat oleh Drs. H. Imam Sayuti Farid, SH, MSi. Sedangkan pimpinan Fakultas, untuk Tarbiyah dijabat oleh Drs. H.M.Syarwani Maksum, MAg, Dakwah : Drs.H.A. Choliq Ridwan dan Syari’ah : Drs. Farid Ma’ruf.Akte Notaris RN Sinulinggo, SH. No. 17 Tanggal 22 Agustus 1974, disempurnakan dengan akte perubahan dari Notaris Ny. Kustini Sosrokusumo, SH. No 4 tanggal 1 November 1988. Selanjutnya pada tahun 1996 Akte tersebut disempurnakan kembali dengan beberapa perubahan melalui Akte Notaris Hartati Hadiwiajaya,SH, tanggal 19 Agustus 1996, Nomor : C.221.HT.03 01 Tahun 1996.

Kuliner Khas Ponorogo

Sate Ayam Ponorogo
Sate Ayam Ponorogo
Beraneka jenis makanan khas tersedia di Ponorogo. Sate Ponorogo merupakan salah satu jenis sate yang berasal dari daerah Ponorogo. Sate Ponorogo berbeda dengan Sate Madura. Perbedaannya adalah pada cara memotong dagingnya. Dagingnya tidak dipotong menyerupai dadu seperti sate ayam pada umumnya, melainkan disayat tipis panjang menyerupai fillet, sehingga selain lebih empuk, lemak pada dagingnya pun bisa disisihkan. Ukuran sate Ponorogo relatif lebih besar dengan irisan memanjang. Karena ukuran yang memanjang ini, satu tusuk sate Ponorogo biasanya hanya berisi satu atau dua potong daging. Perbedaan berikutnya adalah sate Ponorogo melalui proses perendaman bumbu (dibacem) agar bumbu meresap ke dalam daging.

Selain sate, juga terdapat pecel Ponorogo. Perbedaan pecel Ponorogo dengan pecel di daerah lainnya adalah bumbu kacangnya kental dan pedas serta mempunyai unsur rasa yang khas dengan aroma yang kuat. Sayur-sayurannya lengkap, tauge yang dipakai bukan berasal dari kacang hijau tetapi dari kedelai. Biasanya dilengkapi dengan petai cina (lamtoro) dan mentimun yang diiris kecil-kecil. Pecel Ponorogo juga dilengkapi dengan rempeyek atau tempe goreng. Cara penyajiannya pun berbeda dengan pecel di daerah lain. Pecel ini disajikan dengan nasi lalu sayur dan disiram sambal, kemudian diberi sayur dan sambal lagi, lalu lalapan kemudian tempe goreng atau rempeyek.

Terdapat juga minuman khas dari Ponorogo, yaitu dawet Jabung. Dawet jabung mirip dengan es cendol, namun cendol yang dipakai terbuat dari tepung aren dan tanpa bahan pewarna, sehingga warnanya alami. Kuah dawetnya terdiri dari santan kelapa muda yang ditambah dengan gula aren dan sedikit garam. Biasanya ditambahkan tape ketan dan irisan buah nangka. Dawet ini disajikan dalam mangkok kecil dan ditambah dengan es batu. Dinamakan dawet Jabung, karena asal dari dawet ini berasal dari desa Jabung salah satu desa di kecamatan Mlarak kabupaten Ponorogo.

Jajanan khas Ponorogo adalah jenang Mirah. Dinamakan jenang Mirah karena pembuat jenang ini adalah ibu Mirah. Jenang Mirah berasal dari desa Josari. Merupakan makanan khas ponorogo yang dibuat dari beras ketan, gula kelapa dan santan buah kelapa, tanpa bahan pengawet. Jenang Mirah termasuk makanan basah karena hanya tahan satu minggu, kecuali dimasukkan ke dalam lemari es. Jenang Mirah sangat mudah ditemui di toko oleh-oleh khas Ponorogo.Selain jenang Mirah, Juga ada arak keling, yaitu jajanan khas dari desa Coper. Arak keling terbuat dari pati ketela pohon yang dicampur dengan telur lalu dibentuk seperti angka 8 dan digoreng sampai kering lalu diberi gula pasir yang direbus dahulu sampai kental hingga merata.
Source : http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Ponorogo

Obyek wisata Ponorogo

Terdapat beberapa obyek wisata di Kabupaten Ponorogo, di antaranya obyek wisata budaya, obyek wisata industri, obyek wisata alam dan obyek wisata religius.

Obyek wisata budaya

Setiap tanggal 1 Muharram (1 Suro), pemerintah Kabupaten Ponorogo menyelenggarakan Grebeg Suro. Dalam rangkaian perayaan Grebeg Suro ini diadakan Kirab Pusaka yang biasa diselenggarakan sehari sebelum tanggal 1 Muharram. Pusaka peninggalan pemimpin Ponorogo zaman dahulu,saat masih dalam masa Kerajaan Wengker, diarak bersama pawai pelajar dan pejabat pemerintahan di Kabupaten Ponorogo, dari makam Bathara Katong (pendiri Ponorogo) di daerah Pasar Pon sebagai kota lama, ke Pendapa Kabupaten. Pada malam harinya, di alun-alun kota, Festival Reyog Nasional memasuki babak final. Esok paginya ada acara Larung Risalah Do'a di Telaga Ngebel, di mana nasi tumpeng dan kepala kerbau dilarung bersama do'a ke tengah-tengah telaga. Perayaan Grebeg Suro ini menjadi salah satu jadwal kalender wisata Jawa Timur. Obyek wisata budaya lainnya, yaitu Taman Rekreasi Singo Pitu, Pentas Wayang Kulit dan Reog Bulan Purnama

Obyek wisata industri

Di Kabupaten Ponorogo terdapat beberapa sentra industri, di antaranya sentra industri seng di Desa Paju Kecamatan Ponorogo, sentra industri jenang di Desa Josari Kecamatan Jetis dan sentra industri kulit di Desa Nambangrejo Kecamatan Sukorejo.

Obyek wisata alam

Beberapa obyek wisata alam yang terdapat di Kabupaten Ponorogo yaitu :
Telaga Ngebel
Telaga Ngebel adalah sebuah danau alami yang terletak di Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo. Kecamatan Ngebel terletak di lereng gunung Wilis. Telaga Ngebel terletak sekitar 30 km dari pusat kota Ponorogo dengan ketinggian 734 meter di atas permukaan laut. Keliling dari Telaga Ngebel sekitar 5 km dan suhu di telaga ini berkisar antara 20 - 26 derajat celcius.Telaga Ngebel

Taman Wisata Ngembag
Taman Wisata Ngembag adalah taman wisata yang terletak di KelurahanRonowijayan Kecamatan Siman sekitar 3 km di sebelah timur dari pusat kotaPonorogo. Taman ini terdiri dari sumber air yang dilengkapi dengan taman bermain dan kolam renang anak. Sebelumnya Ngembag dikenal sebagai mata air yang tak terawat. Kemudian oleh Pemkab Ponorogo diubah sebagai taman kota yang dilengkapi dengan kolam renang anak dan juga beberapa permainan anak-anak.

Air Terjun Pletuk
Air Terjun Pletuk atau juga dikenal dengan nama Coban Temu adalah air terjun yang terletak di Dusun Kranggan, Desa Jurug,Kecamatan Sooko, sebelah tenggara dari pusat kota Ponorogo atau lebih tepatnya sebelah selatan dari Kecamatan Pulung. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 30 m dan berada di atas ketinggian 450 meter di atas laut. Kawasan ini dikelilingi oleh perbukitan yang menjulang tinggi, dan ditumbuhi sejumlah tanaman.

Gunung Bayangkaki
Gunung Bayangkaki adalah gunung yang tak aktif yang terletak di Ponorogo Jawa Timur, tepatnya di Desa Temon, Kecamatan Sawoo. Gunung Bayangkaki memiliki empat puncak, yakni Puncak Ijo (Gunung Ijo), Puncak Tuo (Gunung Tuo), Puncak Tumpak (Puncak Bayangkaki) dan Puncak Gentong (Gunung Gentong). Di balik indahnya alam dan kokohnya batu-batu besar yang menjulang, Bayangkaki memiliki berbagai keunikan dan masih diselimuti dengan mitos yang terus berkembang dalam masyarakat sampai sekarang. Salah satu mitos yang berkembang dalam masyarakat adalah ketika Puncak Gentong sudah terbakar tanpa sebab berarti musim penghujan akan segera tiba.

Air Terjun Juruk Klenteng
Air terjun Juruk Klenteng atau air terjun Tumpuk adalah air terjun yang terletak di Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo. Air terjun ini berlokasi di perbatasan Ponorogo dan Trenggalek. Dinamakan air terjun Juruk Klenteng karena tempatnya yang menjuruk kedalam dihimpit dua tebing gunung bebatuan. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 45 meter ini. Pada ujung bawah air terjun terdapat sendang yang airnya terlihat hijau yang disebut kedung. Menurut mitos, kedung atau lubuk tersebut adalah tembusan ke laut selatan.

Gua Lowo
Hutan Wisata KucurGua Lowo terletak di Kecamatan Sampung, sekitar 20 km dari pusat kota Ponorogo. Air terjun ini dinamakan Gua Lowo karena dihuni oleh banyak kelelawar. Kelelawar yang hidup di dalam gua ini bebas dan tidak mengganggu masyarakat setempat. Dalam gua ini juga ditemukan situs arkeologi yang memiliki nilai arkeologis tinggi. Lingkungan sekitar gua ini sangat alami dan dikelilingi oleh pepohonan dan batu-batuan.
Gowa Lowo Sampung Ponorogo
Gowa Lowo Ponorogo

Hutan wisata Kucur
Hutan wisata Kucur atau taman wisata Kucur adalah hutan wisata yang terletak diKecamatan Badegan, sekitar 20 km ke barat. Ada sumber air (kucur) di tengah hutan jati yang juga berfungsi sebagai taman nasional dan tempat perkemahan. Selain itu, karena lokasinya yang strategis, yang terletak di antara jalan Jawa Timur dan Jawa Tengah, taman wisata Kucur sering menjadi tempat beristirahat oleh siapa saja yang melakukan perjalanan.

Air Terjun Toyomerto
Air terjun Toyomerto atau dikenal juga dengan sebutan air terjun Selorejo terletak di Dusun Toyomerto, Desa Pupus, Kecamatan Ngebel, sekitar 35 km dari pusat kota. Akses ke air terjun ini medannya cukup sulit, menanjak penuh kelok dengan kanan kiri tebing curam dan membutuhkan kerja eksta untuk menuju ke sana. Namun hal itu dapat membawa pengalaman yang berbeda bagi para petualang.[28] Air terjun ini terdiri dari 2 tingkat air dalam satu aliran yang jatuh dari tebing batu. Masing-masing tingkatan memiliki ketinggian 25 hingga 30 meter. Untuk tingkat pertama dikenal dengan nama Air Terjun Selorejo Atas dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan tingkat kedua. Untuk tingkat kedua dikenal dengan nama Air Terjun Selorejo Bawah. Pada Selorejo atas dindingnya dapat dipanjat.

Obyek wisata religius

Masjid Tegal Sari PonorogoDi Kabupaten Ponorogo terdapat dua jenis obyek wisata religius, yaitu obyek wisataziarah dan obyek wisata agama. Obyek wisata ziarah di antaranya adalah Makam Bathara Katong di desa Desa Setono Kecamatan Jenangan dan Makam Gondoloyo di desa Desa Tanjungsari Kecamatan Jenangan. Dan obyek wisata agama di antaranya adalah Mata Air Sendang Waluyo Jati yang merupakan tempat ibadah penganut Katolik, dengan sebuah Patung Maria di Desa Klepu Kecamatan Sooko dan Masjid Tegalsari yang dibangun abad XVII oleh Kyai Ageng Hasan Besari, berarsitektur Jawa dengan 36 tiang, serta kitab berusia 400 tahun yang ditulis Ronggo Warsito di Desa Tegalsari Kecamatan Jetis.

Seni Dan Budaya Ponorogo


Reyog Ponorogo

Kesenian Ponorogo, Ponorogo memiliki banyak sekali kesenian daerah, salah satu yang terkenal adalah Reyog. Seni Reyog merupakan rangkaian tarian yang terdiri dari tarian pembukaan dan tarian inti. Tarian pembukaan biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu yang disebut Bujang Ganong atau Ganongan. Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi di mana seni reyog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar. Adegan terakhir adalah singa barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Namun adegan dalam seni reyog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan.

Gajah-Gajahan Ponorogo
Selain Reyog terdapat juga kesenian lain, yaitu Gajah-gajahan. Jenis kesenian ini mirip dengan hadroh atau samproh klasik, terutama alat-alat musiknya. Perbedaannya adalah terdapatnya sebuah patung gajah. Perbedaan lainnya adalah kesenian ini tidak memiliki pakem yang tetap mulai alat-alat musik, gerak tari, lagu, dan bentuk musiknya berubah seiring perkembangan zaman

Budaya dan adat-istiadat, Kebudayaan dan adat-istiadat masyarakat Ponorogo dipengaruhi oleh kebudayaan dan adat-istiadat masyarakat Jawa Tengah. Beberapa budaya masyarakat Ponorogo adalah Larung Risalah Do'a, Grebeg Suro, dan Kirab pusaka. Masyarakat Ponorogo memiliki adat-istiadat yang sangat khas yaitu, becekan(suatu kegiatan dengan mendatangi dan memberikan bantuan berupa bahan makanan; beras, gula, dan sejenisnya kepada keluarga, tetangga atau kenalan yang memiliki hajat pernikahan atau khitanan) dan sejarah (silaturahim ke tetangga dan sanak saudara pada saat hari raya Idul Fitri yang biasanya dilakukan dengan mendatangi rumah orang yang berumur lebih tua).


Source : http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Ponorogo
.

Sejarah Ponorogo

Sejarah Ponorogo, Menurut Babad Ponorogo, berdirinya Kabupaten Ponorogo dimulai setelah Raden Katong sampai di wilayah Wengker. Pada saat itu Wengker dipimpin oleh Suryo Ngalam yang dikenal sebagai Ki Ageng Kutu. Raden Katong lalu memilih tempat yang memenuhi syarat untuk pemukiman (yaitu di dusun Plampitan Kelurahan SetonoKecamatan Jenangan sekarang). Melalui situasi dan kondisi yang penuh dengan hambatan, tantangan, yang datang silih berganti, Raden Katong, Selo Aji, dan Ki Ageng Mirah beserta pengikutnya terus berupaya mendirikan pemukiman.
Tahun 1482 – 1486 M, untuk mencapai tujuan menegakkan perjuangan dengan menyusun kekuatan, sedikit demi sedikit kesulitan tersebut dapat teratasi, pendekatan kekeluargaan dengan Ki Ageng Kutu dan seluruh pendukungnya ketika itu mulai membuahkan hasil.
Dengan persiapan dalam rangka merintis kadipaten didukung semua pihak, Bathoro Katong (Raden Katong) dapat mendirikan Kadipaten Ponorogo pada akhir abad XV, dan ia menjadi adipati yang pertama.
Kadipaten Ponorogo berdiri pada tanggal 11 Agustus 1496, tanggal inilah yang kemudian di tetapkan sebagai hari jadi kota Ponorogo. Penetapan tanggal ini merupakan kajian mendalam atas dasar bukti peninggalan benda-benda purbakala berupa sepasang batu gilang yang terdapat di depan gapura kelima di kompleks makam Batara Katong dan juga mengacu pada buku Hand book of Oriental History. Pada batu gilang tersebut tertulis candrasengkala memet berupa gambar manusia yang bersemedi, pohon, burung garuda dan gajah. Candrasengkala memet ini menunjukkan angka tahun 1418 Saka atau tahun 1496 M. Sehingga dapat ditemukan hari wisuda Bathoro Katong sebagai Adipati Kadipaten Ponorogo yaitu hari Minggu Pon, tanggal 1 Besar 1418 Saka bertepatan tanggal 11 Agustus 1496 M atau 1 Dzulhijjah 901 H. Selanjutnya melalui seminar Hari Jadi Kabupaten Ponorogo yang diselenggarakan pada tanggal 30 April 1996 maka penetapan tanggal 11 Agustus sebagai Hari Jadi Kabupaten Ponorogo telah mendapat persetujuan DPRD Kabupaten Ponorogo.
Sejak berdirinya Kadipaten Ponorogo dibawah pimpinan Raden Katong , tata pemerintahan menjadi stabil dan pada tahun 1837Kadipaten Ponorogo pindah dari Kota Lama ke Kota Tengah menjadi Kabupaten Ponorogo hingga sekarang.

Source :

Etimologi Ponorogo

Etimologi Ponorogo, Ponorogo berasal dari dua kata yaitu pramana dan raga. Pramana berarti daya kekuatan, rahasia hidup, sedangkan raga berarti badan, jasmani. Kedua kata tersebut dapat ditafsirkan bahwa di balik badan manusia tersimpan suatu rahasia hidup (wadi) berupa olah batin yang mantap dan mapan berkaitan dengan pengendalian sifat-sifatamarah, aluwamah / lawamah, shufiah dan muthmainah. Manusia yang memiliki kemampuan olah batin yang mantap dan mapan akan menempatkan diri di manapun dan kapanpun berada. Namun ada pula yang menyebutkan bahwa pono berarti melihat dan rogo berarti badan, raga, atau diri. Sehingga arti Ponorogo adalah "melihat diri sendiri" atau dalam kata lain disebut "mawas diri".

Asal-usul nama Ponorogo bermula dari kesepakatan dalam musyawarah bersamaRaden Bathoro Katong, Kyai Mirah, Selo Aji dan Joyodipo pada hari Jum'at saat bulan purnama, bertempat di tanah lapang dekat sebuah gumuk (wilayah katongan sekarang). Dalam musyawarah tersebut disepakati bahwa kota yang akan didirikan dinamakan Pramana Raga yang akhirnya berubah menjadi Ponorogo.

Source : http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Ponorogo

Kabupaten Ponorogo

Kabupaten Ponorogo
Kabupaten Ponorogo
Kabupaten Ponorogo. Adalah sebuah kabupaten di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini terletak di koordinat 111° 17’ - 111° 52’ BT dan 7° 49’ - 8° 20’ LS dengan ketinggian antara 92 sampai dengan 2.563 meter di atas permukaan laut dan memiliki luas wilayah 1.371,78 km². Kabupaten ini terletak di sebelah barat dari provinsi Jawa Timur dan berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Tengah atau lebih tepatnya 200 km arah barat daya dari ibu kota provinsi Jawa Timur, Surabaya. Pada tahun 2010berdasarkan hasil Sensus Penduduk, jumlah penduduk Kabupaten Ponorogo adalah 855.281 jiwa.

Hari jadi Kabupaten Ponorogo diperingati setiap tanggal 11 Agustus, karena pada tanggal 11 Agustus 1496, Bathara Katong diwisuda/dinobatkan sebagai adipati pertama Kadipaten Ponorogo. Pada tahun 1837, Kadipaten Ponorogo pindah dari Kota Lama ke Kota Tengah menjadi Kabupaten Ponorogo. Semenjak tahun 1944 hingga sekarang Kabupaten Ponorogo sudah berganti kepemimpinan sebanyak 16 kali.

Kabupaten Ponorogo dikenal dengan julukan Kota Reog atau Bumi Reog karena daerah ini merupakan daerah asal dari kesenian Reog. Ponorogo juga dikenal sebagaiKota Santri karena memiliki banyak pondok pesantren, salah satu yang terkenal adalah Pondok Modern Darussalam Gontor yang terletak di desa Gontor, kecamatan Mlarak.

Setiap tahun pada bulan Suro (Muharram), Kabupaten Ponorogo mengadakan suatu rangkaian acara berupa pesta rakyat yaitu Grebeg Suro. Pada pesta rakyat ini ditampilkan berbagai macam seni dan tradisi, di antaranya Festival Reyog Nasional,Pawai Lintas Sejarah dan Kirab Pusaka, dan Larungan Risalah Doa di Telaga Ngebel.

Source : http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Ponorogo

Kode Pos Ponorogo Lengkap

Daftar Nama Kecamatan Kelurahan/Desa & Kodepos Di Kota/Kabupaten Ponorogo Jawa Timur (Jatim)

1. Kecamatan Babadan

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Babadan di Kota/Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Babadan (Kodepos : 63491)
- Kelurahan/Desa Bareng (Kodepos : 63491)
- Kelurahan/Desa Cekok (Kodepos : 63491)
- Kelurahan/Desa Gupolo (Kodepos : 63491)
- Kelurahan/Desa Japan (Kodepos : 63491)
- Kelurahan/Desa Kadipaten (Kodepos : 63491)
- Kelurahan/Desa Kertosari (Kodepos : 63491)
- Kelurahan/Desa Lembah (Kodepos : 63491)
- Kelurahan/Desa Ngunut (Kodepos : 63491)
- Kelurahan/Desa Patihan Wetan (Kodepos : 63491)
- Kelurahan/Desa Polorejo (Kodepos : 63491)
- Kelurahan/Desa Pondok (Kodepos : 63491)
- Kelurahan/Desa Purwosari (Kodepos : 63491)
- Kelurahan/Desa Sukosari (Kodepos : 63491)
- Kelurahan/Desa Trisono (Kodepos : 63491)

2. Kecamatan Badegan
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Badegan di Kota/Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Badegan (Kodepos : 63455)
- Kelurahan/Desa Bandaralim (Kodepos : 63455)
- Kelurahan/Desa Biting (Kodepos : 63455)
- Kelurahan/Desa Dayakan (Kodepos : 63455)
- Kelurahan/Desa Kapuran (Kodepos : 63455)
- Kelurahan/Desa Karangan (Kodepos : 63455)
- Kelurahan/Desa Karangjoho (Kodepos : 63455)
- Kelurahan/Desa Tanjung Gunung (Kodepos : 63455)
- Kelurahan/Desa Tanjungrejo (Kodepos : 63455)
- Kelurahan/Desa Watubonang (Kodepos : 63455)

3. Kecamatan Balong
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Balong di Kota/Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Bajang (Kodepos : 63461)
- Kelurahan/Desa Balong (Kodepos : 63461)
- Kelurahan/Desa Bulak (Kodepos : 63461)
- Kelurahan/Desa Bulukidul (Kodepos : 63461)
- Kelurahan/Desa Dadapan (Kodepos : 63461)
- Kelurahan/Desa Jalen (Kodepos : 63461)
- Kelurahan/Desa Karangan (Kodepos : 63461)
- Kelurahan/Desa Karangmojo (Kodepos : 63461)
- Kelurahan/Desa Karangpatihan (Kodepos : 63461)
- Kelurahan/Desa Muneng (Kodepos : 63461)
- Kelurahan/Desa Ngampel (Kodepos : 63461)
- Kelurahan/Desa Ngendut (Kodepos : 63461)
- Kelurahan/Desa Ngraket (Kodepos : 63461)
- Kelurahan/Desa Ngumpul (Kodepos : 63461)
- Kelurahan/Desa Pandak (Kodepos : 63461)
- Kelurahan/Desa Purworejo (Kodepos : 63461)
- Kelurahan/Desa Sedarat (Kodepos : 63461)
- Kelurahan/Desa Singkil (Kodepos : 63461)
- Kelurahan/Desa Sumberejo (Kodepos : 63461)
- Kelurahan/Desa Tatung (Kodepos : 63461)

4. Kecamatan Bungkal
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Bungkal di Kota/Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Bancar (Kodepos : 63462)
- Kelurahan/Desa Bedi Kulon (Kodepos : 63462)
- Kelurahan/Desa Bedi Wetan (Kodepos : 63462)
- Kelurahan/Desa Bekare (Kodepos : 63462)
- Kelurahan/Desa Belang (Blang) (Kodepos : 63462)
- Kelurahan/Desa Bungkal (Kodepos : 63462)
- Kelurahan/Desa Bungu (Kodepos : 63462)
- Kelurahan/Desa Kalisat (Kodepos : 63462)
- Kelurahan/Desa Ketonggo (Kodepos : 63462)
- Kelurahan/Desa Koripan (Kodepos : 63462)
- Kelurahan/Desa Kunti (Kodepos : 63462)
- Kelurahan/Desa Kupuk (Kodepos : 63462)
- Kelurahan/Desa Kwajon (Kodepos : 63462)
- Kelurahan/Desa Munggu (Kodepos : 63462)
- Kelurahan/Desa Nambak (Kodepos : 63462)
- Kelurahan/Desa Padas (Kodepos : 63462)
- Kelurahan/Desa Pager (Kodepos : 63462)
- Kelurahan/Desa Pelem (Kodepos : 63462)
- Kelurahan/Desa Sambilawang (Kodepos : 63462)

5. Kecamatan Jambon
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Jambon di Kota/Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Blembem (Kodepos : 63456)
- Kelurahan/Desa Bringinan (Kodepos : 63456)
- Kelurahan/Desa Bulu Lor (Kodepos : 63456)
- Kelurahan/Desa Jambon (Kodepos : 63456)
- Kelurahan/Desa Jonggol (Kodepos : 63456)
- Kelurahan/Desa Karanglo Kidul (Kodepos : 63456)
- Kelurahan/Desa Krebet (Kodepos : 63456)
- Kelurahan/Desa Menang (Kodepos : 63456)
- Kelurahan/Desa Poko (Kodepos : 63456)
- Kelurahan/Desa Pulosari (Kodepos : 63456)
- Kelurahan/Desa Sendang (Kodepos : 63456)
- Kelurahan/Desa Srandil (Kodepos : 63456)

6. Kecamatan Jenangan
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Jenangan di Kota/Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Jenangan (Kodepos : 63492)
- Kelurahan/Desa Jimbe (Kodepos : 63492)
- Kelurahan/Desa Kemiri (Kodepos : 63492)
- Kelurahan/Desa Mrican (Kodepos : 63492)
- Kelurahan/Desa Nglayang (Kodepos : 63492)
- Kelurahan/Desa Ngrupit (Kodepos : 63492)
- Kelurahan/Desa Panjeng (Kodepos : 63492)
- Kelurahan/Desa Paringan (Kodepos : 63492)
- Kelurahan/Desa Pintu (Kodepos : 63492)
- Kelurahan/Desa Plalangan (Kodepos : 63492)
- Kelurahan/Desa Sedah (Kodepos : 63492)
- Kelurahan/Desa Semanding (Kodepos : 63492)
- Kelurahan/Desa Setono (Kodepos : 63492)
- Kelurahan/Desa Singosaren (Kodepos : 63492)
- Kelurahan/Desa Sraten (Kodepos : 63492)
- Kelurahan/Desa Tanjung Sari (Kodepos : 63492)
- Kelurahan/Desa Wates (Kodepos : 63492)

7. Kecamatan Jetis
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Jetis di Kota/Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Coper (Kodepos : 63473)
- Kelurahan/Desa Jetis (Kodepos : 63473)
- Kelurahan/Desa Josari (Kodepos : 63473)
- Kelurahan/Desa Karanggebang (Kodepos : 63473)
- Kelurahan/Desa Kradenan (Kradinan) (Kodepos : 63473)
- Kelurahan/Desa Kutu Kulon (Kodepos : 63473)
- Kelurahan/Desa Kutu Wetan (Kodepos : 63473)
- Kelurahan/Desa Mojomati (Kodepos : 63473)
- Kelurahan/Desa Mojorejo (Kodepos : 63473)
- Kelurahan/Desa Ngasinan (Kodepos : 63473)
- Kelurahan/Desa Tegalsari (Kodepos : 63473)
- Kelurahan/Desa Turi (Kodepos : 63473)
- Kelurahan/Desa Winong (Kodepos : 63473)
- Kelurahan/Desa Wonoketro (Kodepos : 63473)

8. Kecamatan Kauman
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Kauman di Kota/Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Bringin (Kodepos : 63451)
- Kelurahan/Desa Carat (Kodepos : 63451)
- Kelurahan/Desa Ciluk (Kodepos : 63451)
- Kelurahan/Desa Gabel (Kodepos : 63451)
- Kelurahan/Desa Kauman (Kodepos : 63451)
- Kelurahan/Desa Maron (Kodepos : 63451)
- Kelurahan/Desa Nglarangan (Nlarangan) (Kodepos : 63451)
- Kelurahan/Desa Ngrandu (Kodepos : 63451)
- Kelurahan/Desa Nongkodono (Kodepos : 63451)
- Kelurahan/Desa Pengkol (Kodepos : 63451)
- Kelurahan/Desa Plosojenar (Kodepos : 63451)
- Kelurahan/Desa Semanding (Kodepos : 63451)
- Kelurahan/Desa Somoroto (Kodepos : 63451)
- Kelurahan/Desa Sukosari (Kodepos : 63451)
- Kelurahan/Desa Tegalombo (Kodepos : 63451)
- Kelurahan/Desa Tosanan (Kodepos : 63451)

9. Kecamatan Mlarak
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Mlarak di Kota/Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Bajang (Kodepos : 63472)
- Kelurahan/Desa Candi (Kodepos : 63472)
- Kelurahan/Desa Gandu (Kodepos : 63472)
- Kelurahan/Desa Gontor (Kodepos : 63472)
- Kelurahan/Desa Jabung (Kodepos : 63472)
- Kelurahan/Desa Joresan (Kodepos : 63472)
- Kelurahan/Desa Kaponan (Kodepos : 63472)
- Kelurahan/Desa Mlarak (Kodepos : 63472)
- Kelurahan/Desa Nglumpang (Kodepos : 63472)
- Kelurahan/Desa Ngrukem (Ngerukem) (Kodepos : 63472)
- Kelurahan/Desa Serangan (Kodepos : 63472)
- Kelurahan/Desa Siwalan (Kodepos : 63472)
- Kelurahan/Desa Suren (Kodepos : 63472)
- Kelurahan/Desa Totokan (Kodepos : 63472)
- Kelurahan/Desa Tugu (Tugurejo) (Kodepos : 63472)

10. Kecamatan Ngebel
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Ngebel di Kota/Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Gondowido (Kodepos : 63493)
- Kelurahan/Desa Ngebel (Kodepos : 63493)
- Kelurahan/Desa Ngrogung (Kodepos : 63493)
- Kelurahan/Desa Pupus (Kodepos : 63493)
- Kelurahan/Desa Sahang (Kodepos : 63493)
- Kelurahan/Desa Sempu (Kodepos : 63493)
- Kelurahan/Desa Talun (Kodepos : 63493)
- Kelurahan/Desa Wagir Lor (Kodepos : 63493)

11. Kecamatan Ngrayun / Ngerayun
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Ngrayun / Ngerayun di Kota/Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Baosan Kidul (Kodepos : 63464)
- Kelurahan/Desa Baosan Lor (Kodepos : 63464)
- Kelurahan/Desa Binade (Kodepos : 63464)
- Kelurahan/Desa Cepoko (Kodepos : 63464)
- Kelurahan/Desa Gedangan (Kodepos : 63464)
- Kelurahan/Desa Mrayan (Merayan) (Kodepos : 63464)
- Kelurahan/Desa Ngrayun (Ngerayun) (Kodepos : 63464)
- Kelurahan/Desa Selur (Kodepos : 63464)
- Kelurahan/Desa Sendang (Kodepos : 63464)
- Kelurahan/Desa Temon (Kodepos : 63464)
- Kelurahan/Desa Wonodadi (Kodepos : 63464)

12. Kecamatan Ponorogo
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Ponorogo di Kota/Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Banyudono (Kodepos : 63411)
- Kelurahan/Desa Cokromenggalan (Kodepos : 63411)
- Kelurahan/Desa Jingglong (Kodepos : 63411)
- Kelurahan/Desa Nologaten (Kodepos : 63411)
- Kelurahan/Desa Beduri (Kodepos : 63412)
- Kelurahan/Desa Keniten (Kodepos : 63412)
- Kelurahan/Desa Mangkujayan (Kodepos : 63413)
- Kelurahan/Desa Kauman (Kodepos : 63414)
- Kelurahan/Desa Paju (Kodepos : 63415)
- Kelurahan/Desa Kepatihan (Kodepos : 63416)
- Kelurahan/Desa Pakunden (Kodepos : 63416)
- Kelurahan/Desa Purbosuman (Kodepos : 63417)
- Kelurahan/Desa Tonatan (Kodepos : 63418)
- Kelurahan/Desa Bangunsari (Kodepos : 63419)
- Kelurahan/Desa Brotonegaran (Kodepos : 63419)
- Kelurahan/Desa Pinggir Sari (Kodepos : 63419)
- Kelurahan/Desa Surodikraman (Kodepos : 63419)
- Kelurahan/Desa Taman Arum (Kodepos : 63419)
- Kelurahan/Desa Tambak Bayan (Kodepos : 63419)

13. Kecamatan Pudak
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Pudak di Kota/Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Banjarjo (Kodepos : 63418)
- Kelurahan/Desa Bareng (Kodepos : 63418)
- Kelurahan/Desa Krisik (Kodepos : 63418)
- Kelurahan/Desa Pudakkulon (Kodepos : 63418)
- Kelurahan/Desa Pudakwetan (Kodepos : 63418)
- Kelurahan/Desa Tambang (Kodepos : 63418)

14. Kecamatan Pulung
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Pulung di Kota/Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Banaran (Kodepos : 63481)
- Kelurahan/Desa Bedrug (Kodepos : 63481)
- Kelurahan/Desa Bekiring (Kodepos : 63481)
- Kelurahan/Desa Karangpatihan (Kodepos : 63481)
- Kelurahan/Desa Kesugihan (Kodepos : 63481)
- Kelurahan/Desa Munggung (Kodepos : 63481)
- Kelurahan/Desa Patik (Kodepos : 63481)
- Kelurahan/Desa Plunturan (Kodepos : 63481)
- Kelurahan/Desa Pomahan (Kodepos : 63481)
- Kelurahan/Desa Pulung (Kodepos : 63481)
- Kelurahan/Desa Pulung Merdiko (Kodepos : 63481)
- Kelurahan/Desa Serag (Kodepos : 63481)
- Kelurahan/Desa Sidoharjo (Kodepos : 63481)
- Kelurahan/Desa Singgahan (Kodepos : 63481)
- Kelurahan/Desa Tegalrejo (Kodepos : 63481)
- Kelurahan/Desa Wagirkidul (Kodepos : 63481)
- Kelurahan/Desa Wayang (Kodepos : 63481)
- Kelurahan/Desa Wotan (Kodepos : 63481)

15. Kecamatan Sambit
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Sambit di Kota/Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Bancangan (Kodepos : 63474)
- Kelurahan/Desa Bangsalan (Kodepos : 63474)
- Kelurahan/Desa Bedingin (Kodepos : 63474)
- Kelurahan/Desa Besuki (Kodepos : 63474)
- Kelurahan/Desa Bulu (Kodepos : 63474)
- Kelurahan/Desa Campurejo (Kodepos : 63474)
- Kelurahan/Desa Campursari (Kodepos : 63474)
- Kelurahan/Desa Gajah (Kodepos : 63474)
- Kelurahan/Desa Kemuning (Kodepos : 63474)
- Kelurahan/Desa Maguwan (Kodepos : 63474)
- Kelurahan/Desa Ngadisanan (Kodepos : 63474)
- Kelurahan/Desa Nglewan (Ngelewan) (Kodepos : 63474)
- Kelurahan/Desa Sambit (Kodepos : 63474)
- Kelurahan/Desa Wilangan (Kodepos : 63474)
- Kelurahan/Desa Wringinanom (Kodepos : 63474)

16. Kecamatan Sampung
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Sampung di Kota/Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Carang Rejo (Kodepos : 63454)
- Kelurahan/Desa Gelangkulon (Kodepos : 63454)
- Kelurahan/Desa Glinggang (Kodepos : 63454)
- Kelurahan/Desa Jenangan (Kodepos : 63454)
- Kelurahan/Desa Karang Waluh (Kodepos : 63454)
- Kelurahan/Desa Kunti (Kodepos : 63454)
- Kelurahan/Desa Nglurup (Kodepos : 63454)
- Kelurahan/Desa Pagerukir (Kodepos : 63454)
- Kelurahan/Desa Pohijo (Kodepos : 63454)
- Kelurahan/Desa Sampung (Kodepos : 63454)
- Kelurahan/Desa Tulung (Kodepos : 63454)

17. Kecamatan Sawoo
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Sawoo di Kota/Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Bondrang (Kodepos : 63475)
- Kelurahan/Desa Grogol (Kodepos : 63475)
- Kelurahan/Desa Ketro (Kodepos : 63475)
- Kelurahan/Desa Kori (Kodepos : 63475)
- Kelurahan/Desa Ngindeng (Kodepos : 63475)
- Kelurahan/Desa Pangkal (Kodepos : 63475)
- Kelurahan/Desa Prayungan (Kodepos : 63475)
- Kelurahan/Desa Sawoo (Kodepos : 63475)
- Kelurahan/Desa Sriti (Serinti) (Kodepos : 63475)
- Kelurahan/Desa Temon (Kodepos : 63475)
- Kelurahan/Desa Tempuran (Kodepos : 63475)
- Kelurahan/Desa Tugurejo (Kodepos : 63475)
- Kelurahan/Desa Tumpakpelem (Kodepos : 63475)
- Kelurahan/Desa Tumpuk (Kodepos : 63475)

18. Kecamatan Siman
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Siman di Kota/Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Beton (Kodepos : 63471)
- Kelurahan/Desa Brahu (Kodepos : 63471)
- Kelurahan/Desa Demangan (Kodepos : 63471)
- Kelurahan/Desa Jarak (Kodepos : 63471)
- Kelurahan/Desa Kepuh Rubuh (Kodepos : 63471)
- Kelurahan/Desa Madusari (Kodepos : 63471)
- Kelurahan/Desa Mangunsuman (Ngamunsuman) (Kodepos : 63471)
- Kelurahan/Desa Manuk (Kodepos : 63471)
- Kelurahan/Desa Ngabar (Kodepos : 63471)
- Kelurahan/Desa Patihan Kidul (Kodepos : 63471)
- Kelurahan/Desa Pijeran (Kodepos : 63471)
- Kelurahan/Desa Ronosentanan (Kodepos : 63471)
- Kelurahan/Desa Ronowijayan (Kodepos : 63471)
- Kelurahan/Desa Sawuh (Kodepos : 63471)
- Kelurahan/Desa Sekaran (Sakaran) (Kodepos : 63471)
- Kelurahan/Desa Siman (Kodepos : 63471)
- Kelurahan/Desa Tajug (Kodepos : 63471)
- Kelurahan/Desa Tranjang (Kodepos : 63471)

19. Kecamatan Slahung
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Slahung di Kota/Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Broto (Kodepos : 63463)
- Kelurahan/Desa Caluk (Kodepos : 63463)
- Kelurahan/Desa Crabak (Kodepos : 63463)
- Kelurahan/Desa Duri (Kodepos : 63463)
- Kelurahan/Desa Galak (Kodepos : 63463)
- Kelurahan/Desa Gombang (Kodepos : 63463)
- Kelurahan/Desa Gundik (Kodepos : 63463)
- Kelurahan/Desa Janti (Kodepos : 63463)
- Kelurahan/Desa Jebeng (Jabeng) (Kodepos : 63463)
- Kelurahan/Desa Kambeng (Kodepos : 63463)
- Kelurahan/Desa Menggare (Kodepos : 63463)
- Kelurahan/Desa Mojopitu (Kodepos : 63463)
- Kelurahan/Desa Nailan (Kodepos : 63463)
- Kelurahan/Desa Ngilo-Ilo (Kodepos : 63463)
- Kelurahan/Desa Ngloning (Kodepos : 63463)
- Kelurahan/Desa Plancungan (Kodepos : 63463)
- Kelurahan/Desa Senepo (Kodepos : 63463)
- Kelurahan/Desa Simo (Kodepos : 63463)
- Kelurahan/Desa Slahung (Kodepos : 63463)
- Kelurahan/Desa Truneng (Kodepos : 63463)
- Kelurahan/Desa Tugurejo (Kodepos : 63463)
- Kelurahan/Desa Wates (Kodepos : 63463)

20. Kecamatan Sooko
Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Sooko di Kota/Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Bedoho (Kodepos : 63482)
- Kelurahan/Desa Jurug (Kodepos : 63482)
- Kelurahan/Desa Klepu (Kodepos : 63482)
- Kelurahan/Desa Ngadirojo (Ngadirejo) (Kodepos : 63482)
- Kelurahan/Desa Sooko (Kodepos : 63482)
- Kelurahan/Desa Suru (Seru) (Kodepos : 63482)

21. Kecamatan Sukorejo

Daftar nama Desa/Kelurahan di Kecamatan Sukorejo di Kota/Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur (Jatim) :
- Kelurahan/Desa Bangunrejo (Kodepos : 63453)
- Kelurahan/Desa Gandukepuh (Kodepos : 63453)
- Kelurahan/Desa Gegeran (Kodepos : 63453)
- Kelurahan/Desa Gelanglor (Kodepos : 63453)
- Kelurahan/Desa Golan (Kodepos : 63453)
- Kelurahan/Desa Kalimalang (Kodepos : 63453)
- Kelurahan/Desa Karanglo Lor (Kodepos : 63453)
- Kelurahan/Desa Kedung Banteng (Kodepos : 63453)
- Kelurahan/Desa Kranggan (Kodepos : 63453)
- Kelurahan/Desa Lengkong (Kodepos : 63453)
- Kelurahan/Desa Morosari (Kodepos : 63453)
- Kelurahan/Desa Nambangrejo (Kodepos : 63453)
- Kelurahan/Desa Nampan (Kodepos : 63453)
- Kelurahan/Desa Prajegan (Kodepos : 63453)
- Kelurahan/Desa Serangan (Kodepos : 63453)
- Kelurahan/Desa Sidorejo (Kodepos : 63453)
- Kelurahan/Desa Sragi (Kodepos : 63453)
- Kelurahan/Desa Sukorejo (Kodepos : 63453)

LPSE Kabupaten Ponorogo

Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

LPSE adalah unit kerja yang dibentuk di seluruh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/lnstitusi Lainnya (K/L/D/I) untuk menyelenggarakan sistem pelayanan pengadaan barang/jasa secara elektronik serta memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik. ULP/Pejabat Pengadaan pada Kementerian/Lembaga/Perguruan Tinggi/BUMN yang tidak membentuk LPSE dapat menggunakan fasilitas LPSE yang terdekat dengan tempat kedudukannya untuk melaksanakan pengadaan secara elektronik. Selain memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik LPSE juga melayani registrasi penyedia barang dan jasa yang berdomisili di wilayah kerja LPSE yang bersangkutan

Pengadaan barang/jasa secara elektronik akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat, memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan, mendukung proses monitoring dan audit dan memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time guna mewujudkan clean and good government dalam pengadaan barang/jasa pemerintah

Dasar hukum pembentukan LPSE adalah Pasal 111 Nomor 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah yang ketentuan teknis operasionalnya diatur oleh Peraturan Kepala LKPP Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan pengadaan Secara Elektronik. LPSE dalam menyelenggarakan sistem pelayanan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik juga wajib memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

Layanan yang tersedia dalam Sistem Pengadaan Secara Elektronik saat ini adalah e-tendering yang ketentuan teknis operasionalnya diatur dengan Peraturan Kepala LKPP Nomor 1 Tahun 2011 tentang Tata Cara E-Tendering. Selain itu LKPP juga menyediakan fasilitas Katalog Elektronik (e-Catalogue) yang merupakan sistem informasi elektronik yang memuat daftar,jenis, spesifikasi teknis dan harga barang tertentu dari berbagai penyedia barang/jasa pemerintah, proses audit secara online (e-Audit), dan tata cara pembelian barang/jasa melalui katalog elektronik (e-Purchasing).

Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE)

SPSE merupakan aplikasi e-procurement yang dikembangkan oleh Direktorat e-Procurement - LKPP untuk digunakan oleh LPSE di seluruh K/L/D/I. Aplikasi ini dikembangkan dengan semangat efisiensi nasional sehingga tidak memerlukan biaya lisensi, baik lisensi SPSE itu sendiri maupun perangkat lunak pendukungnya.



SPSE dikembangkan oleh LKPP bekerja sama dengan:
1. Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) untuk fungsi enkripsi dokumen
2. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk sub sistem audit

  • LEMBAGA SANDI NEGARA
  • BPKP
  • LKPP


Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah ( LKPP ) merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dan dibentuk berdasarkan Perpres No 106 tahun 2007.

LKPP merupakan lembaga pemerintah satu-satunya yang mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan perumusan kebijakan pengadaan barang/jasa Pemerintah, dan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya LKPP dikoordinasikan oleh Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional. source :
lpse.ponorogo.go.id

Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Sejarah Universitas Muhammadiyah Ponorogo Secara embrional universitas muhammadiyah ponorogo berdiri sejak tahun 1960, dengan diawali berdirinya fakultas tarbiyah Jurusan Pendidikan agama Islam Institut Agama Islam Muhammadiyah Ponorogo. Yang berinduk ke surakarta. Kemudian berdasarkan SK Menteri Agama RI Nomor 86 Tanggal 15 Agustus 1978, Jurusan dimaksudka mendapatkan status diakui.

Pada tahun 1975 menyusul kemudian berdiri Fakultas Ilmu Sosialdan Ilmu Politik (FISIP) Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial (S1). Tahun 1978 dibuka lagi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan PMP dan KN (S1) dan Pendidikan Matematikan (S1), yang mana keduanya berstatus sebagai cabang dati Universitas Muhammadiyah Malang. Kemudiansejak tahun akademik 1982 / 1983 yang ditandai dengan keluarnya ketentuan pasing out bagi fakultas-fakultas cabang, maka tokoh-tokoh Muhammadiyah Daerah Ponorogo yang didukung oleh segenap eksponen pendidikan yang ada merintis berdirinya Universitas Muhammadiyah Ponorogo secara mandiri dengan menambah dua fakultas baru yaitu Fakultas Ekonomi dan Fakultas Tekhnik.

Dengan semangat idealisme yang tinggi dan perjuangan yang tak mengenal resa lelah, akhirnya keluarlah SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0813/O/1986 tanggal 19 Nopember 1986 yang mengesahkan berdirinya UniversitasMuhammadiyah Ponorogo dengan 5 fakultas dan 7 jurusan masing-masing yaitu:


  • Fakultas Tabiyah
  • Jurusan Pendidikan Agama Islam (S1).
  • Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP).
  • Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial. (S1).
  • Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
  • Jurusan PMPdan KN (S1).
  • Jurusan Matematika (S1).
  • Fakultas Ekonomi
  • Jurusan Manajemen (s1).
  • IESP (S1).
  • Fakultas Tekhnik
  • Jurusan Tekhnik Mesin (S1).


Selanjutnya pada tahun 1990, berdasarkan peraturan yang ada saat itu, Jurusan Manajemen berhasil menaikkan status dari terdaftar menjadi diakui. Disusul kemudian pada tahun 1993 Jurusan Pendidikan Agama Islam mendapat status diakui. Pada tahun itu Universitas MuhammadiyahPonorogo juga berhasil membuka sejumlah jurusan baru yaitu: Ilmu Pemerintahan (S1) di IESP, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (S1) di FKIP, Jurusan Akuntansi (D3) di fakultas Ekonomi dan Akademi Keperawatan dibawah naungan Departemen Kesehatan RI. Tiga tahun kemudian, tepatnya tanggal 1998 dibuka Jurusan Tekhnik Elektro (s1) di Fakultas Tekhnik. Kemudian di tahun 1998 juga berhasil dibuka program studi baru yaitu Jurusan Ilmu Komunikasi (D3) di FISIP dan Jurusan Keuangan dan Perbankan (D3) di Fakultas Ekonomi. Dan di tahun 2000 Fakultas Tarbiyah membuka programstudi baru yaitu AKTA IV dan D-2 PGTKI. Dari masing-masing jurusan tersebut sekarang telah mendapat status Terakreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan TInggi (BAN-PT) Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

Untuk melaksanakan kegiatan akademik diberbagai fakultas atau program studitersebut, secara terus menerus Universitas Muhammadiyah Ponorogo mengadakan upaya-upaya sebagai berikut:

Menyediakan sarana dan prasarana fisik berupa pembangunan gedung perkuliahan 2 lokasi masing-masing berlantai 3 dengan kapasitas 36 ruang, perpustakaan berlantai 2, berbagai laboraturium seperti Lab Bahasa, Lab Tekhnik, Lab akuntansi, Lab elektro dan Lab Akunansi yang semuanya itu untuk mendukung praktikum mahasiswa, dan pengembangan lahan untuk mendukung praktikum kampus terpadu di atas tanah 13.934 m2.

Meningkatkan kualitas tenaga pengajar/dosen dengan mengikuti program studi lanjut S2 dan S3diberbagai PTS dan PTN di Indonesia.
Memberlakukan sertifikasi Bahasa Inggris dan Komputer selama 2 semester bagi mahasiswa baru.
Meningkatkan pelayanan akademik dengan menggunakan program SIA (Computerized System).

www.umpo.ac.id

STAIN Ponorogo

STAIN Ponorogo
STAIN Ponorogo
Berdirinya STAIN Ponorogo tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel, karena STAIN Ponorogo tidak lain adalah perubahan status dari salah satu Fakultas di lingkungan IAIN Sunan Ampel, yaitu Fakultas Syari'ah IAIN Sunan Ampel di Ponorogo.

Dalam sejarah pasang surut perkembangan, IAIN Sunan Ampel telah berhasil membuka 18 Fakultas yang tersebar di tiga Propinsi: Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Namun, beberapa fakultas yang tidak memenuhi standar akreditasi harusditutup dan digabungkan dengan fakultas sejenis yang lokasinya berdekatan. Sampai dengan tahun akademi 1996/1997 IAIN Sunan Ampel memiliki 11 Fakultas yang tersebar di wilayah Jawa Timur dan dua Fakultas di Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas pendidikan di IAIN, maka dipandang perlu melakukan penataan terhadap fakultas-fakultas di lingkungan IAIN yang berlokasi di luar IAIN induk.

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1997 Tentang Pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, maka semua fakultas di lingkungan IAIN yang berlokasi di luar induk, berubah menjadi Sekolah Tinggi agama Islam Negeri (STAIN) dan tidak lagi menjadi bagian dari IAIN. STAIN bersifat otonom (berdiri sendiri) dan merupakanunit organik tersendiri di lingkungan Departemen Agama yang dipimpin oleh Ketua yang bertanggung jawab kepada Menteri Agama. Pembinaan STAIN secara fungsional dilakukan oleh Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama. STAIN mempunyai tugas pembinaan perguruan tinggi Agama Islam swasta di wilayahnya melalui badan Kopertais.

Peresmian alih status tesebut ditandai dengan upacara yang diadakan oleh Menteri Agama RI di Jakarta. Setelah upacara peresmian, secara otomatis terjadi pemisahan dan peralihan prinsip anatara Rektor IAIN dengan Ketua STAIN masing-masing. Mulai tahun akademik 1997-1998 semua urusan administrasi, pendidikan, ketenagaan, dan keuangan STAIN sepenuhnya dikelola otonom oleh masing-masing STAIN.

STAIN Ponorogo merupakan salah satu dari Fakultas daerah, yaitu Fakultas Syari'ah IAIN Sunan Ampel di Ponorogo, yang dialih statuskan menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. STAIN Ponorogo yang berdiri sejak tanggal 21 Maret 1997 M, bertepatan dengan tanggal 12 Dzulqaidah 1417 H. Dengan perubahan status tersebut, maka STAIN Ponorogo dapat membuka tiga Jurusan yaitu : Jurusan Syari'ah, Jurusan Tarbiyah, dan Jurusan Ushuluddin.

www.stainponorogo.ac.id

Komunitas Blogger Warok Ponorogo

Kotaryog.Com | Komunitas Blogger Ponorogo
Kotaryog.Com | Komunitas Blogger Ponorogo
Kotareyog [dot] com adalah blog dan sekaligus aggregator BLOGGER WAROK, sedangkan Blogger Warok sendiri adalah Komunitas Blogger Kota Reyog Ponorogo. Pada awalnya komunitas ini bernama Ponorogo Blogger Community (PBC) dan mulai diperkenalkan sejak pertengahan tahun 2007. Setelah mengadakan NgaBar (Ngangkring Bareng) ato kopdar pertama tanggal 29 Juli 2008, disepakati pula Blogger Warok berdiri. Diharapkan dengan blog ini bisa dijadikan ajang silaturahmi dan tukar informasi antara sesama blogger mapun masyarakat Indonesia pada umumnya dan sekaligus sebagai media informasi yang mengarah pada citizens journalism. Dengan adanya website ini juga bisa mempromosikan Kota Ponorogo yang masih banyak potensi yang belum dikenal secara luas oleh masyarakat.

Blogger Warok adalah sebutan bagi komunitas blogger Ponorogo, yang lahir dan diawali dari KopDar perdana yang bertajuk Ngabar pada tanggal…. di angkringan jagung bakar alun-alun kabupaten Ponorogo.

Berawal dari ide sevisi kawan-kawan blogger ponorogo, dengan tujuan bersama-sama memperkenalkan dan memajukan kabupaten Ponorogo maka muncullah komunitas ini. Dimana sampai saat ini komunitas dunia maya di Ponorogo sangatlah minim, hal ini wajar karena Ponorogo adalah kota kecil yang jarang dikenal oleh orang kecuali kesenian REYOG-nya.

Walaupun Blogger Warok merupakan komunitas baru di jagad blogosphere, namun komunitas ini merupakan komunitas blogger pertama di eks karesidenan Madiun serta Ponorogo khususnya. Ditengah ramainya komunitas blogger, Blogger Warok membawa angin baru dalam mengembangkan dunia informasi.

Salah satu tujuan pembentukan komunitas ini adalah Pengembangan sumber daya manusia. Di era informasi dan tekhnologi, SDM merupakan hal yang strategis. Oleh karena itulah, komunitas ini tidak hanya sekedar komunitas kumpul-kumpul namun juga mempunyai misi memajukan SDM yang ada di Ponorogo dengan memperkenalkan dunia internet khususnya Blog yang masih awam dimata masyarakat Ponorogo.

Internet identik dengan pornografi dan hal-hal negativ lainnya. Paradigma inilah yang ingin dirubah oleh komunitas Blogger Warok dengan event-event pengenalan blog kepada generasi muda khususnya pelajar. Dengan mengenal blog kita akan mengenal internet dengan mengenal internet kita akan tahu dunia.

Bersama-sama dengan komunitas blogger yang lain mari kita bergandengan tangan, dalam memajukan kota kita masing-masing dan negara tercinta RepublikIndonesia.

Salam Blogger Warok!

Sekretariat:

Jalan Raya Wonogiri KM 13 Sumoroto Ponorogo, Jawa Timur

Email : admin@kotareyog.com

Kontak admin:
Riza Hadi Saputra ( Ketua Blogger Warok Ponorogo)
+62 85335010038 | Twitter : @rezasaputraid
rhyzaboy@gmail.com

Khamdani Ali Mashud
+62 85293313228 | Twitter : @dafhy
dafhynet@gmail.com

www.kotareyog.com